ANALISIS WACANA KRITIS MODEL TEUN A. VAN DIJK PADA PIDATO PRESIDEN DI KTT KE-42 ASEAN

This study aims to provide an explanation in a text that is studied by person or group with the aim of disclosing interests certain parties. The method used this qualitative descriptive analysis crisis discourse Teun A. Van Djik. Djik model critical divided into three dimensions, namely dimension, social cognition and context dimension. results research show dimensions are macro structures, super structures micro structures. In each structure, there several elements found president's speech at 42nd ASEAN Summit. structure topic/theme contained speech. schema form series opinions arranged arranged, such as introduction, content, closing. Micro semantics, syntax, stylistics, rhetoric. Semantic include background detail elements, while syntax includes sentence forms, coherence, pronouns. Stylistic lexicon word selection, rhetorical only expression elements. Social influenced knowledge, opinion attitude, last ideology. dimension was influence Summit which reinforced news quotes from newspapers other media.
 ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memberi penjelasan dalam teks yang dikaji oleh seseorang atau kelompok memiliki tujuan mengungkap kepentingan dari pihak tertentu. Metode digunaka pada penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dengan analisis wacana krisis Analisis kristis terbagi atas tiga dimensi yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Hasil menunjukkan Dimensi kritis djik Struktur makro, struktur, struktur micro. Setiap terdapat beberapa elemen ditemukan pidato presiden di KTT ke 42 ASEAN. makro topik/tema presiden. Super skema berupa rangkaian pendapat disusun dirangkai, seperti pendahuluan, isi, penutup. semantik, sintaksis, stilistik, retoris. Elemen semantik unsur latar detil, sintaksis bentuk kalimat, koherensi, kata ganti. stilistik leksikon pemilihan kata, sedangkan retoris hanya ekspresi. Kognisi sosial dipengaruhi pengetahuan, opini sikap, terakhir ideologi. pengaruh dikuatkan kutipan berita surat kabar media lainnya.